Home

26 April 2011

Alam Pikiran dan Perkembangannya



A.   Hakekat Manusia dan Sifat Keingintahuannya
1.     Kelebihan Manusia dari penghuni bumi dan lainnya.
Beberapa kelebihan manusia dari mahluk lainnya antara lain adalah :
a.    Manusia sebagai mahluk yang berfikir yang bijaksana (Homo Sapiens) yang dicerminkan dalam tindakan dan perlakuannya terhadap lingkungan.
b.    Manusia sebagai pembuat alat karena sadar keterbatasan inderanya dan sehingga perlu bantuan peralatan untuk keperluan hidupnya (Homo Faber), baik fisik maupun nalarnya.
c.    Manusia dapat berbicara (Homo Languens), baik secara lisan maupun tulisan sehingga dapat mengkomunikasikan apa yang diinginkan maupun ditemukan pada komunikasi maupun generasi berikutnya.
d.    Manusia dapat bermasyarakat (Homo Sosius), dan berbudaya (Homo Humanis). Manusia bermasyarakat dengan tata tertib dan aturan yang diciptakan untuk kepentingan bersama dan saling menolong.
e.    Manusia mengadakan usaha (Homo Economicus), mengadakan tukar menukar barang (barter) maupun jual belli dengan prinsip ekonomi dan sekaligus kebutuhan materinya terpenuhi.
f.     Manusia berkepercayaan dan beragama (Homo Religious), karena manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang lebih besar dan mengatur jagad raya ini. Perkembangan dimulai dengan animisme, dinamisme, tatonisme, (kepercayaan atau agama alami), kemudian agama samawi (kepercayaan pada Tuhan Yang Maha Esa).

2.    Rasa ingin tahu dan terbentuknya ilmu pengetahuan alam.
Beberapa binatang sudah mempunyai otak, sehingga mempunyai daya pikir, namun terbatas pada insting (naluri) dan upaya mempertahankan diri serta turunannya. Insting tersebut terutama ditunjukan untuk kelangsungan hidupnya, seperti memperoleh makanan, perlindungan diri dan perkembangbiakan. Aktivitas hewan tersebut ternyata tidak berubah dari masa kemasa dan dinyatakan sebagai rasa keingintahuan yang tidak berkembang yang sering disebut sebagai “Idle Cunousity”. Sedangkan manusia disamping mempunyai naluri, nalari dan nurani.
Dengan nalari, manusia menggunakan kemampuan otaknya untuk melakukan penalaran, pemikiran logis dan analisis. Berdasarkan kemampuan maka pengetahuan yang diperoleh saat ini merupakan dasar dari munculnya rasa ingin tahu tetatang lainnya, sedangkan dengan nurani, manusia ingin selalu berbuat baik untuk dirinya dan lingkungannya.
Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul di dalam pikiran.
Adanya kemampuan berpikir pada manusialah yang menyebabkan berkembangnya rasa ingin tahu tentang segala yang ada dialam semesta. Pengetahuan yang diperoleh dari alam semesta inilah selanjutnya merupakan dasar dari perkembangan ilmu pengetahuan alam. Dengan aka yang dimilikinya, semua pengetahuan dapat diturunkan dari satu generasi kegenerasi berikutnya.
3.    Sifat keingintahuan manusia
a.    Mitos
Mitos merupakan gabungan dari pengamatan, pengalaman namun sebagian lainya berupa dugaan, imajinasi, kepercayaan, mitos muncul karena keterbatasan alat indera manusia (sebagai alat bantu utama). Contohnya adalah cerita-cerita legenda.
b.    Wahyu
Wahyu merupakan komunikasi sang pencipta dengan mahluknya dan merupakan pengetahuan yang disampaikan kepada utusanya, manusia dalam menerima pengetahuannya ini bersifat pasif, namun dengan keyakinan bahwa semua adalah benar. Wahyu merupakan kebenaran mutlak dan tidak dapat dipertanyakan dan diperdebatkan kebenarannya dengan akal saja.
c.    Otorita dan Tradisi
Pengetahuan yang telah ada dan mapan sering digunakan oleh pemimpin atau secara tradisi untuk menyatakan kebenaran. Sebagai contoh sampai abad pertengahan manusia menganggap bahwa bumi adalah pusat dari alam semesta (geosentris), sehingga pada saat Copernicus menyatakan bahwa bumi bukan sebagai pusat alam semesta, bumi merupakan planet dari sistem tatasurya (heliosentris). Maka pengetahuan dan kepercayaan pada saat itu menolak dengan keras, sampai-sampai Bruno pengikut Copernicus dengan faham heliosentris-nya serta penemuan-penemuan lainnya yang sangat bertentangan dengan penguasa saat itu, dianggap kemasukan setan dan dibakar mati pada tahun 1600.
d.    Prasangka
Berupa dugaan yang kemungkinan bisa benar atau salah. Dengan prasangka orang sering mengambil keputusan atau kesimpulan yang keliru. Cara ini hanya berguna untuk mencari kemungkinan kebenaran.
e.    Intuisi
Intuisi merupakan kegiatan berpikir yang non-analitik (tanpa nalar), tidak berdasarkan pada pola berpikir tertentu, dan biasanya pendapat tersebut diperoleh dengan cepat tanpa melalui proses yang dipikirkan terlebih dahulu.
f.     Penemuan kebetulan
Beberapa pengetahuan pada awalnya ditemukan secara kebetulan dan beberapa diantaranya sangat berguna.
g.    Cara coba ralat
Cari merupakan serangkaaian percobaan asal saja yang tidak disadari oleh teori yang ada sebelumnya, sehingga tidak memungkinkan diperoleh kepastian pemecahan suatu masalah atau hal yang ingin diketahui.
B.   Perkembangan Fisik, Sifat dan Pikiran Manusia
1.    Perkembangan fisik tubuh manusia
Fisik tubuh manusia mengalami proses pertumbuhan sedikit demi sedikit, mulai masa dirahi ibu, masa setelah dilahirkan sampai masa dewasa. Proses perubahan tersebut dimulai dari bentuk sel yang sangat sederhana pada saat perubahan sampai ke bentuk sel yang sangat kompleks. Embrio atau janin dirahim induk terjadi dari hasil pembuatan sel telur induk oleh sel telur pejantan. Sel telur yang telah dibuahi (zigot, zygote) tersebut akan mengalami pembelahan sel, diferensiasi sel sehingga terbentuk janin, dan transportmasi bentuk tubuh.
Setelah kelahirannya, tidak seperti anak binatang yang adapat langsung beraktivitas (jalan, makan), manusia dilahirkan dengan tidak mempunyai kemampuan sehingga memerlukan pemeliharaan dan perbandingan ratio berat bayi dengan ibunya yang rata-rata hanya 5,5%nya saja memungkinkan si ibu dapat memelihara dan melindunginya dengan abaik,
Bentuk tubuh manusia mengalami perubahan yang sistematis dan teratur sesuai dengan kodratnya sejak bayi hingga dewasa. Perubahan fisik yang sangat nyata terjadi pada masa puberitas.

2.    Perkembangan sifat dan pikiran manusia
a.    Masa bayi (0-2 tahun)
Masa bayi menurut psikolog disebut sebagai Penode Sensorimotorik. Pada periode ini perkembangan kecerdasan bayi sangat cepat. Ia mulai belajar makan, belajar, berbicara, dan mengingatakan diri pada orang lain. Dengan gerakan-gerakan anggota tubuhnya, ia belajar memadukan keterangan-keterangan melalui semua alat inderanya.
b.    Masa kanak-kanak (3-5 tahun)
Pada periode ini, dorongan keingintahuannya sangat besar. Sehingga banyak yang menyebutkan masa ini sebagai masa bertanya.


c.    Masa usia sekolah (6-12 tahun)
Masa ini juga biasa disebut juga sebagai periode operasional  nyata, dengan kisaran usia 7-11 tahun. Pada periode ini anak sangat aktif, ditandai dengan perkembangan fisik dan motorik yang baik.
d.    Masa remaja (12-20 tahun)
Periode ini merupakan masa pertentangan (konflik) baik dengan dirinya maupun dengan orang dewasa.
e.    Masa dewasa (>20 tahun)
Masa dewasa ditandai dengan kemampuan individu untuk berdiri sendiri. mereka mampu mengendalikan perilaku dengan baik. Menempatkan dirinya sebagai anggota dalam kelompok serta merupakan individu yang bertanggung jawab.

C.   Sejarah Pengetahuan Manusia
1.    Zaman Purba
Zaman ini ditandai dengan ditemukannya alat-alat yang terbuat dari batu dan tulang. Manusia pada zaman ini telah mengetahui cara bercocok tanama dan berternak meskipun hidupnya nomaden (selalu berpindah-pindah), meskipun demikian pengetahuan yang diperolehnya tersebut merupakan pengalaman dan kemampuannya mengamati akan sekitar. Zaman purba samapai dengan Babilonia pengetahuan yang dipunyainya masih berupa mitos.

2.    Zaman Yunani (600-200 SM)
Pada zaman ini kemampuan berpikir manusia lebih maju, disertai dengan penemuan alat bantu yang lebih baik serta mulai menggunakan akal sehat, maka mitos dengan berbagai legendanya mulai ditinggalkan.
Beberapa pakar Yunani yang berpengaruh dan memberikan perubahan pola pikir masa itu adalah :
·         Thales (624-540 SM)
Yang menyatakan bahwa bintang mengeluarkan sinar sendiri sedangkan bulan hanya memantulkan cahaya matahari.
·         Pythagoras (580-500 SM)
Yang menyatakan bahwa Bumi itu bulat.
·         Socrates (470-399 SM)
Dianggap sebagai tonggak ilmu pengetahuan Yunani. Penganut faham logika dan sebagai pemula penyelidikan kehidupan manusia.
·         Aristoteles (384-322 SM)
Merupakan pemikir terbesar Yunani yang membuka intisari ajaran orang-orang sebelumnya dengan terlebih dahulu membuang yang hal-hal yang tidak masuk diakalnya serta dilengkapi dengan pemikiran dan pendapatnya sendiri.

3.    Zaman pertenganhan (Keemasan Islam)
Pada zaman keemasan Islam pengaruh bangsa arab sangat menonjol. Zaman ini juga banyak dikembangkan metode eksperimen yang memungkinkan peluasan bidang kedokteran, farmasi, astronomi, kimia, dan biologi. Penemuan penting yang tetap dipergunakan sampai saat ini adalah penulisan bilangan (angka arab) dan desimal yang memunculkan ilmu aljabar.

4.    Zaman Modern (abad 15-sekarang)
Zaman ini dimulai pada abad ke-15, banyak penemuannya yang merubah pola pikir sebelumnya terutama dengan penemuan empiris yang didukung oleh alat bantu yang lebih baik.
Perubahan pola pikir yang sangat radikal adalah perubahan faham geosentris menjadi heliosentris yang sangat bertentangan dan faham dan kepercayaan maupun kekuasaan saat itu. Pakar pada saat itu adalah Copernicus (1447-1543 M) dan Galileo (1546-1642 M). copernicus dalam bukunya “De Revolutionibus Orbim Calestium” atau peredaran alam semesta yang menyatakan sistem heliosentris. Penemu tersebut di dukung juga oleh Galileo. Era ini dianggap titik awal pengetahuan modern yang berdasarkan pada teori induksi atau kebenaran harus dibuktikan secara empiris.
DAFTAR PUSTAKA


Hudiyono, Sumi.2006.Model acuan pembelajaran ilmu kealaman Dasar.Padang.Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Dewiki,Santi dan Sri Yuniati.2005.Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta.Universitas Terbuka.
Darmodjo,Hendro.2004.Ilmu Alamiah Dasar.Jakarta.Universitas Terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar